Abstract

Perbuatan hibah sering menimbulkan permasalahan yang berujung pada sengketa antara penerima hibah dan ahli waris pemberi hibah. Perdebatannya adalah mengenai kekuatan surat penyerahaan tanah objek hibah yang hanya berupa Surat Penyerahan Tanah atau surat di bawah tangan, khususnya dalam pendaftaran sertifikat hibah yang dilakukan melalui pendaftaran sistematis lengkap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif dan spesifikasi penelitian yuridis normatif. Sedangkan analisis data menggunakan metode yuridis kualitatif. Putusan hakim mengenai penyerahan/hibah tanah telah merepresentasikan kepastian hukum karena tetap berlaku dan mengikat para tergugat dan penggugat serta tidak dapat ditarik atau dicabut kembali. Kata Kunci : Pendaftaran Tanah, Sistematis Lengkap, Sertifikat Hibah