Abstract

Perkembangan teknologi, terutama media sosial, telah mengubah sektor jual beli dan mempengaruhi perilaku konsumen serta interaksi penjual, namun juga meningkatkan risiko penipuan. E-commerce mempermudah akses produk, tetapi praktik seperti pembatalan transaksi sepihak dan pengembalian dana dalam bentuk kupon oleh Lazada dinilai melanggar hak konsumen berdasarkan UUPK. Penelitian ini fokus pada perlindungan konsumen terkait isu tersebut dengan metode deskriptif yuridis kualitatif melalui studi pustaka untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber hukum dan teori hukum, serta menyoroti Pasal 4 UUPK yang menjamin hak konsumen untuk memperoleh informasi jelas dan pengembalian dana sesuai perjanjian. Praktik pengembalian dana dalam bentuk kupon tanpa persetujuan konsumen melanggar hak ini, membatasi penggunaan dana, dan menciptakan ketidakpuasan, sehingga diperlukan regulasi ketat dan penegakan hukum yang lebih baik untuk melindungi konsumen serta mendorong pelaku usaha agar menghormati hak konsumen secara efektif. Kata kunci: Perlindungan Hukum, Pengunaan Lazada , Pasal 4 UUPK