Abstract

Fenomena pengedaran narkotika yang melibatkan anak di bawah umur semakin meningkat dan menjadi perhatian serius dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif kriminologis terhadap pengedaran narkotika yang dilakukan oleh anak-anak serta implikasi penerapan Pasal 114 Ayat (2) jo. Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Fokus penelitian ini mencakup faktor penyebab keterlibatan anak dalam peredaran narkotika, dampaknya terhadap perkembangan sosial-psikologis mereka, serta hambatan dan upaya pencegahan terhadap fenomena ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi terhadap kasus-kasus relevan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai aspek kriminologi dalam pengedaran narkotika oleh anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan sosial, ekonomi, dan psikologis berperan besar dalam mendorong anak-anak untuk terlibat dalam pengedaran narkotika. Anak-anak yang berasal dari keluarga tidak stabil, memiliki keterbatasan akses pendidikan, serta berada dalam tekanan ekonomi cenderung lebih rentan terhadap bujukan untuk menjadi pengedar narkotika. Selain itu, keuntungan finansial yang diperoleh dari aktivitas ini menjadi daya tarik utama bagi mereka. Dari segi hukum, penerapan Pasal 114 Ayat (2) jo. Pasal 132 Ayat (1) terhadap anak di bawah umur menimbulkan perdebatan terkait dengan perlindungan hak anak dan prinsip keadilan restoratif. Kata Kunci: Pengedaran narkotika, anak di bawah umur, kriminologi, hukum narkotika, perlindungan anak.