Abstract

Perjanjian kerja antara klub sepakbola di Bandung dengan pemain sepakbola profesional merupakan dasar hukum yang mengatur hubungan antara kedua belah pihak, yang dituangkan dalam bentuk surat perjanjian kontrak kerja pemain. Salah satu aspek penting yang diatur dalam perjanjian kerja tersebut adalah hak dan kewajiban terkait dengan upah pemain. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat pelanggaran terkait pembayaran upah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. Undang-Undang ini mengatur hak-hak pekerja, termasuk masalah upah, jam kerja, dan perlindungan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelanggaran yang terjadi dalam perjanjian kerja klub sepakbola di Bandung dengan pemain sepakbola profesional, khususnya terkait dengan pembayaran upah yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Undang-Undang Cipta Kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-analitis dengan meninjau ketentuan hukum yang berlaku dan praktik kontrak kerja pemain sepakbola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun surat perjanjian kontrak kerja sudah mencakup aspek-aspek penting, pelanggaran terkait upah masih terjadi, yang menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan kerja antara pemain dan klub.Hal ini berimplikasi pada perlindungan hak-hak pemain yang seharusnya dijamin oleh Undang-Undang Cipta Kerja. Disarankan agar pihak klub dan pemain lebih memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku agar tercipta hubungan kerja yang adil dan sesuai dengan hukum. Kata kunci: Hukum Ketenagakerjaan, Perjanjian Kerja, Undang-Undang Cipta Kerja