Abstract

Penelitian ini membahas mengenai perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta film terhadap maraknya pembajakan film yang disebarluaskan melalui situs streaming ilegal, yang dikaji berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Latar belakang dari penelitian ini adalah meningkatnya kasus pelanggaran hak cipta di ranah digital, terutama dalam industri perfilman, seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan tingginya konsumsi konten digital masyarakat. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bentuk perlindungan hukum hak cipta terhadap pembajakan film melalui situs streaming. (2) kendala kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum hak cipta film. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Sumber data penelitian menggunakan data primer dan sekunder, bahan hukum primer berupa undangundang yang terkait dengan materi penelitian sedangkan bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, skripsi-skripsi dan karya tulis ilmiah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembajakan film adalah aktivitas ilegal dan tidak ada izin untuk menyalin dan mendistribusikannya melalui aplikasi atau situs web. Dalam hal terjadi pelanggaran hak cipta, hukum perdata membebankan tanggung jawab atas perbuatan yang melanggar menurut Pasal 1365 KUH Perdata, yang mengatur bahwa segala perbuatan pelanggaran dan perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi orang lain harus diganti kerugiannya sesuai dengan penyebab kerugian tersebut. Penelitian ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk memperkuat upaya preventif dan represif dalam melindungi hak cipta di era digital. Kata Kunci: Hak Cipta, Perlindungan Hukum, Film, Pembajakan, Situs Streaming, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014.