PELAKSANAAN PERKAWINAN DI BAWAH UMUR PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TAHUN 2018 DI KECAMATAN LENGKONG

ENI DASUKI SUHARDINI, 2019 PELAKSANAAN PERKAWINAN DI BAWAH UMUR PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TAHUN 2018 DI KECAMATAN LENGKONG Journal

Abstract

Pasal 7 ayat (1) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatur batas minimal usia perkawinan yaitu laki laki (19 tahun) , perempuan (16 tahun). Terhadap ketentan tsb Mahkamah Konstitusi menyatakan bertentangan dengan UUD 1945, UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungn Anak. Sekalipun telah ada pengaturan batas usia perkawinan , namun dalam pelaksanaannya masih terjadi perkawinan bawah umur . Bahkan Indonesia menduduki ranking 7 (dunia) dan ranking 2 (Asean). Perkawinan bawah umur disebabkan faktor ekonomi, Pendidikan, budaya dan agama. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam menangani perkawinan bawah umur dengan melaksanakan penyuluhan program Genre Ceria , yang bertujuan agar generasi muda Indonesia terhindar dari kegiatan – kegiatan negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, dan mendorong pelaksanaan wajib belajar 12 tahun.

Citation:
Eni Dasuki Suhardini, 2019, "Pelaksanaan Perkawinan Di Bawah Umur Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Tahun 2018 di Kecamatan Lengkong", Vol 18 No 2 (2019): Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum XVIII:2:2019, http://paramarta.web.id/index.php/paramarta/article/view/78
Author:
ENI DASUKI SUHARDINI
Item Type:
pdf
Subject:
journal
Date:
2019