Abstract

Penguasaan senjata api oleh warga sipil hanya boleh untuk kepentingan tertentu yaitu olahraga menembak dan/atau berburu, serta sebagai koleksi. Kenyataannya, penguasaan senjata api justru disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan. Tindak pidana yang menggunakan sarana senjata api sudah sering terjadi di dalam masyarakat Indonesia. Khususnya tindak pidana dengan kekerasan, ini merupakan dampak dari peredaran senjata api secara ilegal. Adapun permasalahannya : Bagaimana Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Senjata Api Replika Jenis Airsoft Gun Dalam Tindak Pidana Kekerasan Dihubungkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun Dan Paint Ball? Apa Kendala dan Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Senjata Api Replika Jenis Airsoft Gun Dalam Tindak Pidana Kekerasan Dihubungkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun Dan Paint Ball? Pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang bertujuan untuk mencari asas-asas dan dasar-dasar falsafah hukum positif, serta menemukan hukum secara in-concreto khususnya Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Senjata Api Replika Jenis Airsoft Gun Dalam Tindak Pidana Kekerasan Dihubungkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun dan Paint Ball. Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu tidak hanya menggambarkan permasalahan saja, melainkan juga menganalisis melalui peraturan yang berlaku dalam hukum pidana. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan serta penelitian lapangan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pencegahan dan penanggulangan terhadap penyalahgunaan senjata api replika jenis Airsoft Gun dalam tindak pidana kekerasan adalah dengan menyita senjata api maupun senjata Airsoft Gun dan airgun ilegal. Polisi menilai, kepemilikan senjata api ataupun Airsoft Gun secara ilegal dikhawatirkan disalahgunakan. Kendala dan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap penyalahgunaan senjata api replika jenis Airsoft Gun dalam tindak pidana kekerasan adalah kendala dari segi preventif berupa kurangnya pengetahuan anggota kepolisian tentang sifat, bentuk dan fungsi dari pada Airsoft Gun, dimana Airsoft Gun hanya berupa mainan atau alat olahraga, Dari segi represif, kendala yang dihadapi pihak kepolisian yaitu Tidak adanya aturan hukum yang tepat untuk mengatur kepemilikan dan penyalahgunaan Airsoft Gun sehingga masih ada pihak kepolisian yang menganalogikan Airsoft Gun dengan senjata api, Penerapan UU Senjata Api yang tidak tepat karena memberikan analogi terhadap Airsoft Gun dengan senjata api. Dengan adanya Perkapolri No.5 Tahun 2018 tentang Pengawasan dan Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun Sehingga peredaran dan pengawasan penyalagunaan Airsoft Gun dapat diminimalisir.