Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya kejahatan pencurian kendaraan bermotor roda dua yang terjadi di wilayah hukum Kepolisian Sektor Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pencurian kendaraan bermotor roda dua di wilayah Kepolisian Sektor Lembang serta untuk mengetahui kendala dan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh penegak hukum Kepolisian Sektor Lembang terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor khususnya roda dua. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode penelitian yuridis normatif yang mana dalam penelitian hukum diambil dari fakta-fakta yang ada dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan fokus penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Untuk memperoleh data akurat dan otentik maka pengumpulan sumber data dalam penelitian ini menggunakan metode studi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Penegakan hukum terhadap para pelaku pencurian kendaraan bermotor roda dua di wilayah hukum Kepolisian Sektor Lembang belum optimal disebabkan beberapa faktor yaitu faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor sarana prasarana, faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan. (2) Kendala penegakan hukum pencurian kendaraan bermotor roda dua di wilayah hukum Kepolisian Sektor Lembang terdiri dari kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal yaitu kurangnya anggaran/dana operasional, kurangnya jumlah personel dan sarana prasarana. Kendala eksternal yaitu akibat peningkatan volume kendaraan bermotor roda dua, pelaku kabur, sarana pendukung pada tempat kejadian perkara kurang memadai, barang hasil curian tidak dijual utuh, dan jaringan pelaku yang luas. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Polsek Lembang dalam menanggulangi terjadinya kejahatan pencurian kendaraan bermotor roda dua adalah upaya preventif dan upaya represif. Kata kunci : Penegakan Hukum, Pencurian Kendaraan Bermotor, Upaya Penanggulangan