Abstract

Pembelian objek lelang banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan harga untuk objek lelang biasanya jauh lebih murah dibandingkan harga lainnya, namun di sisi lain keuntungan dari pembelian objek lelang, beberapa kasus yang muncul akibat terjadinya lelang kadang kala jaminan yang telah dilelang dan telah memiliki pemenang lelang kemudian pihak pemenang lelang akan mengambil jaminan tersebut, namun mendapat perlawanan dari pihak debitor yang tidak mau menyerahkan jaminannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji kedudukan pemenang lelang terhadap objek lelang dan untuk mengetahui dan mengkaji upaya pemenang lelang untuk melindungi objek lelang dari sengketa penempatan. Metode yang digunakan untuk membahas permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan yuridis normatif.. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analisis.Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data atau bahan penelitian ini adalah dengan kepustakaan (library research). Analisis data yang digunakan yaitu analisa data kualitatif. Hasil dari penelitian ini kedudukan pemenang lelang terhadap objek lelang yang tidak bisa ditempati adalah sah dan memiliki kekuatan hukum karena saat lelang pemenang lelang mendapatkan risalah lelang yang merupakan sebuah akta otentik.Selanjutnya, upaya pemenang lelang untuk melindungi objek lelang dari sengketa penempatan yaitu dengan melakukan eksekusi pengosongan atau yang biasa disebut dengan eksekusi riil yang diatur dalam pasal 200 ayat (1) hir. eksekusi pengosongan dapat diajukan apabila tereksekusi atau pemberi jaminan hak tanggungan tidak mau meninggalkan dan mengosongkan objek lelang. Kata Kunci: Wanprestasi, Lelang, Objek Lelang.