PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP TINDAKAN PERETASAN KEMBALI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI AKUN GENSHIN IMPACT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Reva Tri Agustin 41151010200106, 2024 PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP TINDAKAN PERETASAN KEMBALI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI AKUN GENSHIN IMPACT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Skripsi

Abstract

ABSTRAK "Genshin Impact" adalah sebuah permainan video aksi RPG (Role-Playing Game) yang dikembangkan dan diterbitkan oleh HoYoverse. Permainan ini dirilis pada tahun 2020 dan tersedia di berbagai platform, termasuk PC, PlayStation, dan perangkat mobile. Genshin Impact menawarkan dunia terbuka yang luas dengan elemen petualangan, pertempuran, dan eksplorasi, serta sistem gacha untuk mendapatkan karakter dan senjata baru. Pemain dapat mengendalikan berbagai karakter dengan kemampuan unik, menjelajahi dunia fiksi bernama Teyvat, dan menyelesaikan berbagai misi serta tantangan. Dalam era digital yang terus berkembang, transaksi jual beli akun game seperti Genshin Impact semakin populer di kalangan pemain. Namun, risiko peretasan kembali setelah transaksi terjadi menimbulkan kekhawatiran yang signifikan. Kasus Faiz Fahri, yang mengalami peretasan kembali setelah menjual akun Genshin Impact, menjadi contoh nyata dari risiko yang dihadapi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah utama terkait perlindungan konsumen dalam transaksi digital tersebut, dan bagaimana undang-undang yang ada dapat melindungi konsumen dari tindakan peretasan kembali. Penelitian ini menerapkan metode yuridis normatif. Metode ini dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai perlindungan konsumen terhadap tindakan peretasan kembali dalam transaksi jual beli akun Genshin Impact. Penggunaan metode yuridis normatif sangat relevan karena fokus utamanya adalah pada analisis terhadap norma-norma hukum yang berlaku. Dalam konteks ini, penelitian ini menganalisis peraturan-peraturan hukum yang terkait, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa edukasi dan kesadaran konsumen tentang langkah-langkah keamanan sangat penting untuk mengurangi risiko penipuan dan peretasan. Selain itu, regulasi yang lebih ketat dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk melindungi konsumen dalam transaksi digital. Komunitas pemain juga dapat berperan sebagai perantara terpercaya dalam transaksi, memastikan keamanan dan kejujuran bagi semua pihak yang terlibat. Dengan menghubungkan saran-saran praktis ini dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan UU ITE, penelitian ini menekankan perlunya pendekatan komprehensif untuk melindungi konsumen dalam transaksi jual beli akun game. Perlindungan konsumen yang efektif memerlukan kombinasi edukasi, langkah-langkah keamanan praktis, serta dukungan hukum yang kuat untuk menciptakan lingkungan transaksi digital yang aman dan terpercaya.

Citation:
Author:
Reva Tri Agustin 41151010200106
Item Type:
pdf
Subject:
skripsi
Date:
2024